Di kancah peternakan unggas Indonesia, kemunculan Ayam KUB (Kampung Unggul Balitbangtan) menandai sebuah era baru. Bukan sekadar varietas ayam kampung biasa, KUB adalah produk inovasi hasil riset mendalam yang diciptakan untuk menjawab tantangan utama peternak lokal: produktivitas telur yang rendah dan sifat mengeram yang tinggi.
Sejarah dan Penciptaan Ayam KUB
Ayam KUB dikembangkan oleh Balai Penelitian Pertanian (Balitbangtan) di bawah Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Proyek ini diluncurkan untuk menghasilkan ayam kampung tipe petelur yang memiliki performa setara dengan ayam ras, namun tetap mempertahankan citarasa khas ayam kampung yang disukai konsumen.
Kunci Inovasi:
Seleksi Genetik: Balitbangtan melakukan seleksi genetik yang ketat terhadap populasi ayam kampung lokal unggul selama bertahun-tahun. Tujuannya adalah menghilangkan atau menekan genetik yang bertanggung jawab atas sifat mengeram (broodiness).
Hasil Akhir: Ayam KUB pertama kali diperkenalkan ke publik dan didistribusikan pada sekitar tahun 2011–2014. Keberhasilannya terletak pada penurunan drastis sifat mengeram, sehingga ayam dapat terus berproduksi tanpa jeda yang panjang.
Ayam KUB kemudian menjadi fondasi bagi pengembangan ayam kampung unggul selanjutnya (seperti KUB-2, KUB-3, dan lain-lain), tetapi KUB original tetap menjadi primadona karena keseimbangan performa dan citarasa alaminya.
Ciri-Ciri Morfologi Ayam KUB
Secara fisik, Ayam KUB memiliki penampilan yang khas, sangat menyerupai ayam kampung pada umumnya, menjadikannya mudah diterima oleh pasar:
Warna Bulu: Sangat beragam, mulai dari cokelat kemerahan, hitam, putih, hingga lurik, mirip dengan variasi warna ayam kampung asli.
Postur Tubuh: Tegap dan proporsional. Ayam jantan memiliki bobot yang cukup baik untuk disembelih sebagai ayam pedaging.
Bobot: Ayam jantan dewasa mencapai 1,6–2,0 kg, sedangkan betina dewasa sekitar 1,3–1,6 kg.
Sifat Fisik: Memiliki kemampuan mencari makan (foraging) yang baik, menjadikannya cocok untuk dipelihara secara semi-intensif (dilepas sebagian waktu).
Keunggulan Utama Ayam KUB
Ayam KUB dirancang untuk mengatasi kelemahan ayam kampung lokal tradisional. Keunggulan utamanya adalah sebagai berikut:
1. Produktivitas Telur Sangat Tinggi
Ini adalah keunggulan terpenting. Ayam KUB mampu menghasilkan telur hingga 180–200 butir per ekor per tahun. Angka ini jauh melampaui ayam kampung lokal yang rata-rata hanya menghasilkan 50–125 butir per tahun.
2. Sifat Mengeram yang Rendah (Anti-Mengeram)
Sifat mengeram (broodiness) yang pada ayam kampung lokal bisa mencapai 8–10 kali setahun, pada Ayam KUB ditekan hingga hanya 1–2 kali setahun atau bahkan hilang sepenuhnya. Hal ini memastikan siklus produksi telur berjalan terus menerus.
3. Efisiensi Pakan (FCR) yang Baik
Meskipun tidak se-efisien ayam ras, KUB memiliki rasio Konversi Pakan (FCR) yang lebih baik daripada ayam kampung biasa untuk mencapai bobot dan produksi telur yang optimal. Konsumsi pakannya berada di kisaran 80–90 gram per ekor per hari pada fase produksi.
4. Daya Tahan Tubuh yang Kuat
Ayam KUB mewarisi sifat adaptif dari ayam kampung lokal, membuatnya lebih tahan terhadap perubahan iklim dan penyakit umum dibandingkan ayam ras murni.
5. Kualitas Telur dan Daging
Telur Ayam KUB memiliki kuning telur yang lebih pekat dan citarasa yang familiar sebagai "telur kampung" yang digemari konsumen. Dagingnya pun memiliki tekstur yang kenyal dengan rasa gurih khas ayam kampung.
Prospek dan Potensi Pasar
Prospek beternak Ayam KUB sangat cerah karena ia mengisi celah penting di pasar:
Permintaan Telur Kampung: Konsumen Indonesia memiliki permintaan tinggi terhadap telur ayam kampung karena dianggap lebih alami dan bernutrisi. KUB memungkinkan peternak memenuhi permintaan ini dalam volume besar.
Diversifikasi Usaha: KUB dapat dijadikan fokus usaha telur (petelur), tetapi bobot badannya juga cukup memadai untuk menjadi sumber pendapatan dari daging (dwiguna).
Model Bisnis Skala Kecil hingga Menengah: KUB sangat ideal bagi peternak yang ingin memulai usaha peternakan unggas secara intensif dengan modal yang tidak sebesar beternak ayam ras.
Dukungan Pemerintah: Sebagai produk Balitbangtan, distribusi dan program pengembangbiakannya sering didukung oleh pemerintah, termasuk penyediaan Day Old Chick (DOC) dan pelatihan.
Kesimpulan:
Ayam KUB adalah jembatan emas yang menghubungkan kualitas tradisional ayam kampung dengan kinerja modern ayam ras. Dengan sifat anti-mengeram dan produktivitas telur yang mencapai 200 butir per tahun, KUB telah merevolusi bagaimana peternak lokal dapat bersaing dan meningkatkan keuntungan mereka.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Ayam KUB: Revolusi Peternakan Ayam Kampung Indonesia"
Posting Komentar